Wednesday, December 31, 2008

Happy New Year 2009 !

1 Januari 2009

Kira-kira baru sekitar 15 menit gw menikmati tahun 2009. Diantara dentum suara kembang api yang bersahut-sahutan seperti layaknya sebuah perlombaan. Bahkan saking kerasnya terasa seperti ditengah medan perang. Riuh rendah tidak karuan. Alhamdulillah malaikat kecil gw, Emil, masih terlelap pulas disamping gw. Tidak terganggu sama sekali. Sementara gw merasa sangat tidak nyaman dengan suara-suara tadi hingga terpaksa bangun lagi dari tempat tidur dan menuliskan ini. Sama dengan gonggongan Rottweiler tetangga sebelah rumah setiap kali mendengar suara dentuman kembang api. Atau alarm mobil tetangga yang menjerit-jerit kesenggol sensornya. Suami gw? Tenang, masih di kantor hehehehe....

Tadi sore secara mendadak gw memutuskan untuk membuat acara bakar membakar seafood kecil-kecilan di rumah. Dua orang asisten di rumah gw minta pergi ke supermarket untuk belanja segala keperluan. Termasuk peralatan membakar yang selama ini tidak gw punyai. Mengikuti nasehat nanny-nya Emil, akhirnya dibelilah sebuah tempat membakar yang sederhana. Kalo di Solo mungkin yang terbuat dari gerabah itu lho. Tapi di Jakarta susah menemukan yang seperti itu. Yang ada ya yang terbuat dari besi atau alumunium. Lalu sejumlah ikan, udang dan cumi. Tak lupa aneka minuman ringan. Murah meriah saja. Toh intinya gw ingin membuat kegiatan yang bersifat perayaan kepada orang rumah. Bukan perayaan mewah, tapi paling tidak membuat mereka senang mempunyai sesuatu yang khusus untuk dirayakan.

Sambil mengipasi tungku besi yang membakar ikan Baronang, gw kembali memikirkan tentang perayaan tahun baru. Apa ya artinya buat gw pribadi?

Ingatan gw kembali ke masa silam. Dalam keluarga gw, tidak ada tradisi khusus untuk merayakan pergantian tahun. Semua berlalu biasa saja. Bagi gw tiap tahun sama saja, sama susahnya hehehe... Hingga suatu ketika, diawal gw mulai menyanyi, gw melihat salah seorang teman kerja yang memberikan ucapan selamat tahun baru dengan sungguh-sungguh. Serius. Artinya, dia benar-benar mendoakan melalui ucapannya. Woow....gw terkesima. Terpana. Apakah ini??

Sejak itu gw seperti menemukan sesuatu yang baru. Gw baru sadar bahwa pergantian tahun memiliki arti yang mendalam bagi sebagian orang. Sebuah momentum. Selanjutnya gw sering mendengar orang membuat resolusi tahunan, pengharapan dan segala macam yang terkait dengan penyambutan tahun baru. Dan yang tak kalah seru, setiap tahun gw melewatinya dengan perayaan. Meskipun paling sering karena memang gw sedang bekerja disitu.

Kembali ke tadi sore, gw merasa semakin tidak menemukan apapun dalam pergantian tahun kecuali gegap gempita perayaan. Dan ini mungkin berlaku juga untuk penanggalan Jawa maupun Islam. Gw merasa, tahun yang berganti hanyalah menanggalkan angka. Apa yang terjadi di tahun yang baru adalah segala sesuatu yang sudah semestinya. Mengikuti takdir dan nasib yang telah digariskan oleh Allah SWT. Buat gw, tahun baru tidak berarti sesuatu yang baru. InsyaAllah gw masih akan hidup dengan segala kondisi yang menyertai gw di tahun sebelumnya. Apa yang gw rencanakan di tahun sebelumnya, mungkin akan terwujud di tahun yang baru. Tapi bukan berarti gw melakukan sesuatu yang baru.

Resolusi? Hmmm.....gw suka merencanakan segala sesuatu. Karena gw paling tidak suka ketidakpastian. Jadi tentu saja gw akan merasa lebih nyaman dengan perencanaan. Tapi ternyata, kalo gw ikut-ikutan membuat resolusi ya jadinya cuman ikut-ikutan. Gw gak pernah merasa harus membuat resolusi di pergantian tahun. Mungkin karena kini gw lebih mengikuti kemana nasib membawa gw. Go with the flow. Beberapa hal yang bisa gw rencanakan pasti gw lakukan. Tapi itu tidak memiliki kaitan sama sekali dengan pergantian tahun. Hidup sangat dinamis. Perubahan bisa terjadi kapan saja. Jadi gw berprinsip untuk menyikapi hidup dengan mencoba bijaksana. Tidak memenuhi hidup dengan mimpi-mimpi muluk dari hasil kontemplasi akhir tahun.

Buat gw pribadi, momentum ulang tahun lebih membawa arti khusus. Sebuah peristiwa yang menjadi simbol dibunyikannya lonceng kehidupan. Sebuah pengingat bahwa gw tak lagi muda dan harus segera mempersiapkan diri menghadapi hari tua.

Well, pergantian tahun juga sebuah momentum. Manfaatkan jika memang memberikan manfaat. Jika tidak, nikmati seperlunya.

Seperti yang gw lakukan.

Happy New Year 2009, everyone!
Still wishing you all  the best for this year…


gambar ambil disini.











3 comments:

  1. DUBAI (http://www.suaramedia.com) Penguasa Dubai, Selasa (30/12) memerintahkan pembatalan semua perayaan Tahun Baru di pusat pariwisata Teluk itu sebagai

    solidaritas dengan rakyat Palestina yang menghadapi serangan militer Israel di Jalur Gaza. Visit Berita Selanjutnya Agresi Israel,Dubai Batalkan Perayaan Tahun Baru

    ReplyDelete
  2. Selamat tahun baru, Mbak!!

    Wess.. enaknya yang taun baruan sambil2 bakar2..
    sementara aku teler ngurusin kedua laki-laki di rumah yang sakitnya barengan... :D

    ReplyDelete
  3. makanya...tambah satu anak lagi biar kalo yang 2 sakit, kamu masih punya temen 1 anggota keluarga yang laen hehehehe.....

    ReplyDelete