Saturday, September 20, 2008

So Long, 9th Floor!

Akhirnya, berakhir sudah kehidupan gw di Jl. Angkasa Kemayoran. For almost 8 years. And I can say almost for nothing. Nyaris tanpa arti untuk karir gw. Tapi bagaimanapun rentang waktu yang lumayan panjang itu telah membawa gw mengenal banyak orang. Termasuk mereka yang ada di lantai 9, khususnya yang seruangan dengan gw.

Hari Jumat 12 September 2008 yang lalu merupakan hari terakhir gw menginjakkan kaki di lantai 9. Ketika jam kantor usai, dan kami mulai berpamitan....sumpah, gw sediih! Sebenernya gw udah mencoba tidak mau terlalu merasakan. Gak mau sentimentil. Toh gw yang memilih keputusan untuk pergi. Toh gw senang menyambut kehidupan baru diluar sana. Dan toh toh yang lain..... Tapi somehow, pengingkaran gw menemukan jalan kejujuran ketika satu per satu dari kami mulai bersalaman dan berpelukan. Sedikit demi sedikit pula gw mulai kehilangan integritas yang telah gw bangun. Gw membiarkan diri gw larut dalam kesedihan. Ternyata gw mempunyai rasa memiliki itu, dan sekarang gw sadar gw harus merelakan itu pergi.

Selama ini mungkin memang kami semua gak selalu sejalan. Setiap ada pekerjaan belum tentu kami sepaham. Tapi kami adalah keluarga kecil yang sesungguhnya. Karena hampir 8 jam sehari dan 5 hari dalam seminggu kami selalu bertemu. Mungkin interaksi yang terjadi antara kami lebih banyak dibandingkan dengan masing-masing keluarga dirumah. Becanda, saling mengolok dan saling membantu. Kami memang benar-benar keluarga kecil.

Dan kini, keluarga kecil itu telah sampai di akhir perjalanan. Semua anggota keluarga memutuskan untuk melanjutkan kehidupan masing-masing ditempat lain. Tidak banyak kata yang terucap. Tapi dalam hati masing-masing telah terpatri kenangan bahwa kami pernah memiliki satu sama lain.

 ”...so it’s the laughter...
We will remember...
Whenever we remember…
The way we were…”

(The Way We Were – Barbra Streisand)

18 comments:

  1. silaturahmi toh masih bisa dilanjutkan meski tidak sekantor lagi to jeng?
    bahkan kemungkinan silaturahmi di luar kantor akan lebih bisa menjadi silaaturahmi tanpa kepentingan 'pabrik'.
    selamat 'berjuang' di 'dunia nyata' ya.
    heheheeee .....

    ReplyDelete
  2. Selamat ya Bu....
    Delapan tahun bersama, sudah cukup untuk menumbuhkan rasa memiliki.
    Sudah sewajarnya menimbulkan keharuan ketika saatnya berpisah.
    Bagi saya yang terkenal sbg kutu loncat, sudah merupakan kegiatan biasa2 saja ketika harus 'cerai' dgn perusahaan.
    I love my job, not my company... :)

    ReplyDelete
  3. semoga di kehidupan baru lebih seru dan buat kamu lebih maju..

    ReplyDelete
  4. SIng kuat Vie, kamu pasti bs n sapa tau ntar bs nemu better job

    ReplyDelete
  5. Pasti yg paling menyedihkan ketika tidak akan ketemu aku lagi di kantor deh ...... hehehe. Sukses ya Mbak.

    ReplyDelete
  6. kemana ya? tonight I'm kind of freaking out thinking about my interview session tomorrow morning. siap gak siap...doain ya??? hehehe...thx a lot!

    ReplyDelete
  7. makasih,bu...semoga lebih manis dari yang kemaren yaaa....:-)

    ReplyDelete
  8. hehehehe...actually, i didn't talk about love to the company. i love the people i work with. but thx anyway :-)

    ReplyDelete
  9. amiiiin...makasih ya, jeng....doanya ajah...:-)

    ReplyDelete
  10. tepatnya : gak bisa nebeng ke cibubur lagi hehehehe....

    ReplyDelete
  11. *hugs* jugaaa....love you,buuuw......

    ReplyDelete