Hari ini (4/9/08)  sudah ada pengumuman siapa saja yang diloloskan ikut Program Pengurangan Pegawai 2008 alias pensiun dini. Perasaan gw? Biasa ajah. Hehehe …. Pergolakan batin sudah gw lalui kemaren-kemaren. Jadi, hari ini gw menjiwainya dengan tingkatan B (baca : biasa). Satu hal yang pasti memang ini menjadi peneguhan buat gw pribadi bahwa gw harus mulai berbenah dan menghadapi apa saja yang mungkin terjadi. I’m free and I’m ready!
Satu hal yang gw pelajari dari masalah ini adalah gw masih punya perasaan iri dan cemburu. I know, masih manusiawi karena gw 
Hampir semua orang menyatakan menolak ikut pindah ke Makassar. Tapi nyatanya kalimat ini bukan hukum mati. Karena ada yang tetap ingin pergi, apapun kondisinya. Bahkan buat perempuan yang berkeluarga dan beranak pinak. Kalo dia asli Makassar, masih bisa dipahami tanpa banyak tanda tanya. Tapi ada yang asli Jawa medok nekad meminta diikutsertakan ke Makassar. Banyak yang mencemooh. Banyak yang merendahkan karena dianggap menjilat bos baru agar bisa diangkut kesana. Tapi ternyata ketika kita melihat lebih dalam, gak sesederhana itu lho. Kodratnya sebagai wanita yang mengurusi rumah tangga sangat dia pahami. Tapi suaminya hanyalah seorang pekerja kontrak. Bisa kalian bayangkan ketika kontrak suaminya habis (karena memang biasanya hanya berlaku dalam periode tertentu) lalu menunggu pekerjaan baru yang belum tentu langsung didapat, dan dia hanya sebagai ibu rumah tangga? Lalu  bagaimana keluarga ini bertahan hidup? 
Gw merasa iri dan cemburu karena ada juga perempuan yang bisa pergi. Tapi akhirnya gw sadar bahwa hidup ini memang pilihan. Gw memilih apa yang gw pilih sekarang karena meyakini hal lain yang menurut gw lebih penting : keluarga. Terutama suami gw, yang telah menemani segala keresahan gw sebelum memutuskan mengundurkan diri.
People come and go, but family stay. 
No matter what happened to us.
*gambar ambil disini*
Peluk mbak Silviiii....
ReplyDeletekadang kita memang harus ngambil rute yang berbeda, untuk bisa menikmati pemandangan dari rute yang sebelumnya kita ambil..
*halah*
you can make it, Mbak...
As always, you can!
you did right say...
ReplyDeleteYou did the best for your family. Kalo semua didasari niat baik inshaallah ada ganti yg lebih besar..
ReplyDeleteFamily 1st yah jeng
ReplyDeletesemoga menjadi keputusan yang terbaik untuk dirimu dan kelg ya bune...
ReplyDeleteTujuan yang mulia,meninggalkan karier demi keluarga.Saya pun demikian pula dahulu.Insya Allah.Allah akan memberikan berkahnya kemudian hari.Kenal sama Lucia Suprani sekarang kerja di bawah, dahulu sekali diatas.suaminya juga.Dia teman saya di SMP dulu.salam ya kalau kenal.
ReplyDeletepeluuuk jugaaa, ariiin...:-)
ReplyDeletewell, i'm dealing...with everything. hope that i can make it through..as always, like you said :-). thanks, babe..
doain aja yaa...makasih, cintaa...:-)
ReplyDeleteamiiiin...makasih doanya ya, say...
ReplyDeleteit's true..thx ya, jeng...:-)
ReplyDeletesemogaa..amiin. nuwun ya, buuww...:-)
ReplyDeleteamiin...matur nuwun, mbak...
ReplyDeletemaksudnya bu ani suprani yah? lagi mpp, udah gak ngantor kayaknya. tau sih..tapi gak kenal betul karena beda divisi hehehe...
Kalo sekarang tingkatannya B (Biasa), pasti nantinya naik jadi A deh (Allhamdullilah) ..... hehehe. Good Job!!.
ReplyDeletehehehehe...tau ajah...thx ya,pak! :-)
ReplyDelete