Monday, December 17, 2007

Libur Tlah Tiba!!!...

Start:     Dec 21, '07 05:00a
End:     Dec 28, '07
Location:     Purworejo, Jogja, Solo dan sekitarnya.
Liburan akhir taun 2007. Mumpung ada cuti bersama, mumpung ian juga libur sekolah, mumpung suami bisa cuti, mumpung nanny-nya emil pulang kampung karena kawin......akhirnya diputuskan untuk liburan ke kampung halaman dan sekitarnya. Pastinya diawali dengan kinjungan ke makam orang tua suami di Purworejo, menginap di Jogja berikut jalan-jalan disekitarnya termasuk rencana ke Magelang, dan tentunya ke Solo Hadiningrat. Kalo sempet mungkin nengokin nanny-nya emil di Kr.Pandan sambil nyari Gelombang Cinta dipinggir kali :-)

Sunday, December 9, 2007

Pesta Kawinan Keponakan


Berpose sejenak sebelom akad nikah dimulai
Selesai akad Emil udah pulas hehehe...

Kakak tertua suami gw menikahkan anaknya. Tanggal 2 desember 2007 dilangsungkan Ijab Kabul di Masjid At-Tien, sementara pesta kawinannya di Balai Sudirman - Prajurit pada tanggal 8 Desember 2007. Berhubung cuman sebagai penggembira yaaa suami gw lupa bawa kamera buat foto-2 sendiri. Sebel deh...padahal gw dah niat banget dandanin 2 pangeran gw hiks hiks.... Yaah..ini yang bisa gw bagi : hasil jepretan N73 gw :-)

Thursday, November 8, 2007

MTMNA2000 at The Buffet - Plaza Semanggi


Resto all you can eat. Boleh makan sampai telerrrr hehehehe...

Ini merupakan acara kumpul-kumpul anak-anak MTMNA2000 (artinya, kami semua pernah menjadi Management Trainee-nya PT. Merpati Nusantara Airlines yang diadakan pada tahun 2000 hehehehe….). Acara dilaksanakan pada tanggal 2 Nopember 2007 di The Buffet – Plaza Semanggi. Waktunya after work (minjem istilah mas Fredo xixixi…). Terima kasih untuk Kang Ncoz (Qatar), Opung Hiro (Surabaya), Mas Joko, Mas Heru, Kendi dan Abong atas sumbangan dananya sehingga acara terlaksana dengan baik dan benar hehehehe….Selamat juga untuk promosi Mas Joko, Hiro, Abong, Kendi dan Bibin nun jauh di Kupang dan gak sempet ikutan . Love you all, guys…!

MTMNA2000 Reunion at The Buffet - Plaza Semanggi




Akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa... MTMNA2000 bisa kumpul-kumpul meskipun gak semuanya bisa ikutan. Ini sebagian dari suasana gila tapi menyenangkan dari acara tersebut. Guys, kapan lagi yaaaaa????

Tuesday, October 23, 2007

Fenomena Bersama : Anak-anak Susah Makan

Selama cuti bersama Lebaran, yang notabene termasuk hari-hari ditinggal mudik pembantu bersama , gw mengamati adanya fenomena bersama pula, yaitu anak-anak yang bersama-sama jadi susah makan. Normalnya, bayi-bayi kita ini akan menyelesaikan porsi makannya dalam waktu setengah jam, misalnya. Tapi bersama ibu-ibu yang melahirkan mereka sendiri, waktu yang dibutuhkan bisa menjadi dua kali lipat.

 

Beberapa menempuh cara praktis, seperti gw, dengan menggunakan makanan instant. Malah ada anak temen gw yang maunya Bubur Miiiiiiiiii mulu…. Dikasih produk lain juga ogah. Hasilnya si emak jadi terpaksa nambah jatah minum susu supaya anaknya enggak kelaparan. Ada yang menempuh cara persuasif. Cara-cara membujuk diterapkan. Seperti yang gw lakukan. Waktu yang dibutuhkan memang lebih lama. Tapi rumah gak berantakan, emosi gw lebih bisa terjaga. Pokoknya aman terkendali dah….. Meskipun gw juga menempuh cara lain, yaitu mengurangi porsi makan. Biasanya Emil makan 1 piring penuh, yaaah..gw cuman sanggup kasih 75%-nya. Sisanya gw dorong dengan minum Pediasure hehehehe.....

 

Tapi ada juga yang menempuh cara konfrontatif. Sedikit keras. Ada temen gw sampai emosi dan melemparkan piring berisi makanan kehadapan si anak. Hasilnya? Si anak terbengong-bengong gak mudheng. Gw rasa juga si emak sudah capek dan mudheng lagi musti ngapain hihihi.....

 

Heran yah....para ibu yang melahirkan, tapi tidak menjamin para anak mau makan bila disuapin oleh mereka. Apakah karena sama ibu sendiri mereka jadi lebih manja? Atau sebenernya anak-anak itu sudah dicekoki jampi-jampi oleh para mbak supaya hanya mau makan sama mereka?

 

Hhmmmm....

Bye Bye, My Old Flat....

Minggu lalu gw ke Mal Kelapa Gading. Awalnya karena gw mau nyari pagar buat ngalangin Emil naek turun tangga di baby shop langganan yang ada di ITC Cempaka Mas. Karena selesainya pas makan siang, suami ngajak makan di Kelapa Gading. Kebetulan rute yang diambil melewati perempatan Pulomas. Dan kami melihat kendaraan berat tengah merobohkan bangunan rumah susun (flat) Pulomas. Pastinya udah pada ngikutin berita toh mau dijadiin apa?

 

It felt so saaaaaaaaadd…..

 

Gw pernah tinggal di flat itu dari tahun 2000 sampai dengan 2004. Meskipun gw gak terlalu suka dengan lingkungan bertetangganya (kebayang betapa syok-nya gw ketika naek tangga menuju rumah gw dan menemukan anak muda tengah nge-drugs ), tetapi ditempat inilah pertama kalinya gw merasa punya home. Gw merasa nyaman tinggal disitu. Unit yang gw tinggali memang tipe 4 L (Lo Lagi Lo Lagiii, hehehehe…). Tapi sangat mengakomodir kebutuhan gw. Ada 2 kamar tidur, tapi satunya gak dipakai tidur karena beralih fungsi jadi semacam walking closet buat gw hehehehe…. Ada ruang tamu merangkap nonton tipi, ada ruang makan imut, ada dapur imut (Si Ian suka banget dapur ini karena katanya bisa leluasa lihat-lihat kebawah, maklum kami di level 4) dan tentunya kamar mandi imut. Semua imut karena memang Cuma tipe 45. Kalo sulung gw suka bilang, ”Enakan tinggal di Pulomas, mau makan bisa sambil nonton tipi...” Lha iyaaa...wong ruangannya cuman segitu-gitu ajah hehehe....

 

Pengaturan antar blok juga gak terlalu ribet, lumayan rapi lah. Udah gitu jalan masuk mobil cumin ada 1 pintu. Mobilitas orang-orang maupun barang bisa lebih dipantau. Bahkan untuk sekedar servis AC sekalipun, harus pakai surat ijin/pengantar dari yang punya unit di flat. Lumayan aman toh? Paling gak, ada sistem pengamanan yang diterapkan pengelola disitu. Gak asal sliwar sliwer kayak jalan di pasar.

 

Mau kemana-mana deket. Apalagi soal nyari tempat makan. Bahkan didepan flat ada warung tenda langganan yang jualan Moslem Chinese food, enaakk….bangett! Bisa melayani order by phone lagi, and free delivery. Top kan?? Gak enaknya ya cuman kalo kena banjir yang untungnya datang 5 tahun sekali hihihihi… Waktu banjir tahun 2001, kebetulan banget gw dari dinas ke Jogja dengan sekoper baju berikut perlengkapan lainnya. Jadi begitu landing di CGK, langsung pergi mengungsi. Jadi gak ngalamin repotnya menyelamatkan diri hehehehe… Lagian juga gw pasti aman karena dilantai tertinggi alias level 4. Repotnya pasti kalo gw terjebak disitu. Bisa-bisa gw menyelamatkan diri pakai perahu hehehe…

 

Yaah..banyak kenangan, tapi hidup berjalan kedepan. Jadi…mau tak mau memang semua ada masanya untuk ditinggalkan. Enak gak enak, suka gak suka. And I’m glad, gw pernah tinggal disitu.

 

So long my flat …

Tuesday, September 18, 2007

Perda 11

Ngikutin berita soal Perda No. 11 Tahun 1988 yang direvisi? Sudah diloloskan di DPR dan tinggal disosialisasikan. Kalo gw sih sebagian besar setuju. Tapi keraguan gw juga besar. Apa iya Pemerintah Daerah Khusus Ibukota ini bisa melaksanakan dengan baik dan benar sesuai yang dicita-citakan? Hmmmm....I’m not sure.... Soalnya kebayang perda tentang larangan merokok ditempat umum saja sampai sekarang masih gak jelas penertibannya. Kalo menurut kalian gimana?

 

Coba deh, bayangkan saja kalo kalian melakukan salah satu kesalahan seperti tersebut dibawah ini :

  1. Pejalan kaki wajib berjalan di tempat yang ditentukan (trotoar)
  2. Setiap orang wajib menyeberang di tempat penyeberangan yang disediakan.
  3. Setiap penumpang wajib menunggu di halte atau pemberhentian yang ditetapkan 
    (pelanggaran atas 3 aturan di atas, dikenai denda Rp 100.000-Rp 20 juta, atau kurungan 10-60 hari)
  4. Setiap pengemudi wajib menunggu, menaikkan, dan menurunkan penumpang di tempat pemberhentian yang ditentukan 
    (pelanggaran didenda Rp 500.000 - Rp 30 juta, atau sanksi kurungan 20-90 hari).
  5. Setiap kendaraan bermotor dilarang memasuki jalur busway
    (pelanggaran didenda Rp 5juta-Rp 50 juta, atau sanksi kurungan 30-180 hari).
  6. Ketentuan 3 in 1, dan larangan penggunaan joki
    (pelanggaran didenda Rp 500.000-Rp 30 juta, atau sanksi kurungan 20-90 hari).
  7. Larangan menjadi joki 3 in 1
    (pelanggaran didenda Rp 100.000-Rp 20 juta, atau sanksi kurungan 10-60 hari).
  8. Larangan menjadi penjaja seks atau memakai jasa penjaja seks komersial (pelanggaran didenda Rp 500.000-Rp 30 juta, atau sanksi kurungan 20-90 hari)
  9. Larangan menyuruh, memfasilitasi, membujuk, memaksa orang untuk menjadi penjaja seks komersial
    (pelanggarannya dianggap sebagai tindak pidana kejahatan)
  10. Larangan menyediakan bangunan sebagai tempat berbuat asusila
    (didenda Rp 5 juta-Rp 50 juta, atau sanksi kurungan 30-180 hari)
  11. Trus juga larangan mengamen, mengemis, mengelap mobil dan pedagang asongan di tempat umum, bisa kena denda. Dan yang memberi uang/imbalan juga kena. Disarankan untuk menyalurkan bantuan lewat yayasan atau badan resmi.

 

Naaaaah....gw sering berhenti bukan di halte dan menyeberang bukan di jembatan penyeberangan (meskipun sebenernya suka ngeri sendiri hehehe...). Kebayang kalo gw ketangkep terus kena hukuman seperti disebut diatas. Hadduuuuh...............

 

Tapi kalo soal pengemis dll itu gw setuju banget. Biar Jakarta lebih rapi. Trus kita juga lebih tepat manfaat (apaaaaa cobaa...) dalam beramal. Maksudnya tepat sasaran sehingga manfaatnya jelas. Soalnya gw masih kebayang keluarga pengemis di perempatan Pulomas-Kelapa Gading yang mengemis sekeluarga (bapak ibu dan anak-anaknya) tapi masih punya anting-anting emas nempel di telinga. Gak yakin kan kalo mau ngasih sedekah?

Wednesday, September 12, 2007

Ramadhan dan Tarawih

Hari Rabu (12/9/07) pengennya pulang kantor bisa ikutan sholat Tarawih perdana di bulan Ramadhan ini. Kebetulan di erte gw diadain disalah satu rumah yang tidak ditempati pemiliknya. Katanya temen pak ErTe, jadi cincai laah urusannya hehe. Lumayan kan,bow..daripada harus pergi kedepan komplek (masjid di komplek perumahan gw dibangun di lokasi paling depan, disatukan dalam area yang sama dengan gereja dan town hall).

 

Niat tinggal-lah niat, tapi ternyata yang terjadi diluar perhitungan. Jam 3 sore gw sibuk nyari tebengan. Hasilnya? Nihil! Dari yang gak masuk lah, mau pergi dulu belanja lah, udah fully booked lah…Hhhhhhhhh…... Mobil tebengan yang non orang kantor ada sih di Cempaka Putih. Tapi gw ama Mbak Ovie gak tahu nomer telpon yang punya. Biasanya kita tinggal ikutan. Temen gw, Mas Tri, yang udah atur. Nah, sore itu dia udah cabut duluan.

 

Mas Tri ini tinggal di kampung depan komplek gw. Hari itu, dia nampak enggan bareng ama gw dan Mbak Ovie. Usut punya usut, ternyata ada pembagian durian di unit kerja dia. Kayaknya tiap orang dapet satu. Kebayang toh kalo durian itu dia taroh didalam ranselnya? Bau menyengat pasti mengganggu teman-teman yang duduk dimobil yang sama. Soalnya pernah dia bawa jambu air tapi bau yang keluar bau durian. Rupanya si jambu air disimpen dilemari es yang penuh durian. Hasilnya, dia dijadiin bulan-bulanan di mobil hehehe. Mungkin karena pengalaman itu dia jadi ogah bareng bawa durian beneran .

 

Mbak Ovie tetep nyoba nelpon, ’’Tri, dimana lo ? Kereta ?''

Busyeeet dah...bela-belain bener dia naek kereta. Emang ada stasiun kereta di Cibubur? Segitunyaa demi durian hehehehe.... Trus Mbak Ovie minta nomer hape si pemilik mobil. Dijawab akan segera dikirim via sms. Tapii...ternyata bermenit-menit berikutnya gak masuk-masuk juga.

Gw langsung bilang ke Mbak Ovie,’’ Pasti dia gak punya pulsa’’..

’’Masak sih? Tadi dia bilang iya, mau dikirim’’, kata Mbak Ovie.

’’Coba deh gw telpon lagi,’’ kata gw. Dan benar sodara-sodara, dia gak punya pulsa! Pas gw minta diliatin aja di hape trus disebutin segera, dia bilang gak bisa bergerak karena empet-empetan di kereta. RRgghhhhhhhhhh....... Gw ama Mbak Ovie langsung emosi jiwa. Hu-uuuuh......

 

Jadilah gw berdua sama Mbak Ovie nongkrong di lobi kayak orang bego. Harapan satu-satunya ya menunggu angkutan umum di Cempaka Putih. How to get there? Daripada naik bajaj diputuskan untuk pulang bareng Cinta yang lewat Cempaka Putih. Mbak Ovie pede abis bilang kalo didepan pintu tol Cempaka Putih banyak bis arah Cileungsi. Bisa dari Senen atau dari Priok.

”Udah pernah naek, Mbak?’’ Tanya gw.

”Belom’’, kata Mbak Ovie. Gw mah dasarnya gak jagoan naek kendaraan umum yaa he-eh he-eh ajah .

 

Seperti biasa, menuju perempatan Coca Cola macetnya ampun ampun deh. Tapi ternyata belok ke by pass Ahmad Yani juga super macet. Hhhhhh….. Gw ama Mbak Ovie musti rela turun ditengah kemacetan trus nyebrang ke pinggir jalan. Jam sudah mendekati waktu maghrib. Gw udah mulai resah. Keinginan untuk Tarawih nampaknya tinggal angan-angan. Lebih resah lagi karena hari makin gelap sementara gw belom dapet kendaraan untuk pulang. Setiap bis yang masuk tol jurusannya ke Bogor, Cibinong, atau malah Sukabumi. Haiyaaaah..emang gw Desy Ratnasari pulangnya ke Sukabumi??

Akhirnya gw bilang ke Mbak Ovie,’’ Mau bayar sepuluh rebu gak?’’

’’Naek apa?”, tanyanya.

”Taksi ”.

”Haa? Nyampe mana tuh?”

”Maksudnya, Mbak Ovie bayar segitu, sisanya aku,” kata gw dengan gak enak. Takut menyinggung perasaan. Bukannya sok bossy, tapi gw kepikiran anak gw juga. Disamping Tarawih yang sudah lepas dari harapan.

”Oh..iya deh..hayuk ajah...”, kata dia menyetujui.

 

Dan kebetulan ada taksi tarif lama lewat. Segera gw stop dan melajulah kami menuju Cibubur via tol. Padat tapi mengalir. Jadi dalam waktu 1 jam kurang gw sudah sampai dirumah. Tapi teuteup....gak bisa Tarawih. Boro-boro Tarawih, wong sholat Maghrib aja belum sempat. Mau nanya gw ngerasain gempa Bengkulu gak? Halaaahhhh....yang berasa ya perut gw yang perih karena lapeerr hehehe.. Setelah mandi dan sholat jamak, gw ajak si Ani buat Tarawih barengan. Yaaah....yang penting niatnya toh? Mau dirumah apa di mesjid, yang penting gw niatnya ibadah. Dan mungkin juga ini hikmah kenapa gw susah pulang. Mungkin memang harus begitu supaya kami berdua bisa Tarawih. Soalnya kalo keluar rumah gak bisa dua-duanya sholat. Pasti salah satu harus jagain Emil. Alhamdulillah..

 

Selamat Berpuasa dan Bertarawih yaaaaaaaaaaa...... Enjoy Ramadhan!

 

 

*gambar ambil disini*

Monday, September 10, 2007

Stay At Permata Cibubur Hospital




Well, it was the first time for me, for our family. But there must be the first time for everyone, right? Dan..jadilah tanggal 9 September 2007 pertama kali anak gw yang bungsu menginap di rumah sakit. Gw ingat dulu si Ian juga beberapa kali sakit, tapi gak pernah yang membuatnya harus menginap di rumah sakit. Inilah kali pertama. Pertama buat keluarga kami.
Perasaan gw? Waduh...gak keruan, bow... Sebelom berangkat ke RSIA Permata Cibubur, gw udah sedih banget ngeliat kondisi Emil. Dari yang biasanya aktif, cerewet, gak bisa diem..jadi terkulai lemas tak bertenaga dan gak ada suaranya. Maunya malah cuman tiduraaaan mulu. Gw langsung panik. Pengalaman menghadapi kematian (2 bokap & 1 nyokap) membuat gw super parno kalo menghadapi orang sakit, apalagi ini anak gw sendiri. Pikiran gw udah kemana-mana gak jelas. Gak bisa mikir dan yang ada cuman nangis.
Emil mengalami infeksi saluran pencernaan. Seminggu sebelumnya dia kena diare. Mungkin belom sembuh betul, udah kemasukan virus atau bakteri baru. Jumat sore muntah-muntah dan panas tinggi. Sabtu dini hari pup-nya cuman air. Perutnya bunyi krucuk krucuk kayaknya cuman isi air doang. Sabtu pagi ke dokter anak, dan diberi obat. Tapi tetep maem & minumnya susah banget. Dan sampai Minggu malam gak ada kemajuan malah tambah lemes. Pipisnya udah jarang. Nangis pun gak keluar air mata. Keringat juga jarang. Ya sudah...ini indikasi dehidrasi. Begitu Minggu malam gw bawa ke UGD Permata Cibubur, dokter anak yang dihubungi langsung minta Emil menginap. Biar bisa di-infus sampai dehidrasinya berkurang. Biar cairan tubuhnya kembali normal. Anak gw ini dikasi cairan isotonik aja muntah mulu. No wonder dia jadi dehidrasi.
Dan inilah beberapa gambar yang sempat gw ambil ketika dia di ruang Topaz 4 - RSIA Permata Cibubur. Gw sempet mau nangis waktu tangan mungilnya ditusuk jarum infus. Gak tega, bow...:-((.
Tanggal 10 September 2007 sebenernya gw ada kerjaan gede. Sementara suami gw ada pelatihan wajib yang harus dia ikuti dari kantornya. So, tugas ibu kan mengurus anaknya. Untuk kondisi ini, karir atau anak...yaa pastinya anak dooong... Gw gak mau kehilangan my beloved Emilio.
Doain yaaaaaaaaaaaaa supaya cepet sembuh...sekarang udah dirumah meskipun masih lemes. Tapi udah ada perbaikan.

Wednesday, August 29, 2007

Lagi Bete...

Semua orang yang kerja sebagai karyawan pasti pernah dimarahin atasan kan? Well, bagaimana rasanya? Gak enak, pasti. Bagaimana menyikapinya? Mungkin ada yang cuek, gak diambil hati, gak dipikirin. Tapi ada juga yang kepikiran setengah mati dan bahkan dendam surendam ama si bos.

 

Sebenarnya sih gw bukannya belum pernah sama sekali, pernah beberapa kali malah. Sempat yang hampir nangis juga pernah. Berhubung si bos ini juga temen jadi ketika dia marah sebagai bos rasanya gw kok gimanaaaa gitu hehehe... perempuan sekali yah gw? *malu.com*.

 

Kemaren gw dimarahin lagi. Ama bos yang sekarang sih. Perasaan gw? Malu, pasti. Gak enak, sangat. Hasilnya...gw rada demotivasi kerja hari ini. Kemaren sesorean gw berusaha dealing with my own feeling. Susah membuat gw merasa ”everything’s just fine,dear...”.

 

Gw tahu seharusnya gw bisa lebih baik. Tapi load kerja yang lagi tumpang tindih, belum lagi paper work yang penting gak penting musti gw kerjain, membuat gw jadi gak fokus. Sumpah itu paper work yang sepele banget. Tapi kalo gak diselesaiin, jadi bencana juga buat siapapun di unit gw. Dan tentunya gw juga kena. Sementara kerjaan lain masih menunggu. Belum lagi embel-embel penekanan "harus selesai hari ini yaaa....". Hhhhhhhh................

 

So, here I am....losing my energy, motivation, spirit….

 

(But still, I save some for my hubby home coming tomorrow hehehehehe...)

Monday, August 13, 2007

H O M E

Another summer day

Is come and gone away

But I wanna go home

Mmmmmm

 

Maybe surrounded by

A million people I

Still feel all alone

I just wanna go home

Oh I miss you, you know..

 

And I've been keeping all the letters

that I wrote to you

Each one a line or two

"I'm fine, baby, How are you?"

Well I would send them but I know

that it's just not enough

My words were cold and flat

And you deserve more than that

 

Another aeroplane

Another sunny place

I'm lucky I know

But I wanna go home

Mmmm...I've got to go home

 

Let me go home

I'm just too far from where you are

I wanna come home

 

And I feel just like I'm living someone else's life

It's like I just stepped outside

When everything was going right

And I know just why you could not

Come along with me

But this was not your dream

But you always believe in me

 

Another winter day has come

And gone away

And even Paris and Rome

And I wanna go home

Let me go home

 

And I'm surrounded by

A million people I

Still feel  alone

Oh, let go home

Oh, I miss you, you know

 

Let me go home

I've had my run

Baby, I'm done

I gotta go home

Let me go home

It will all right

I'll be home tonight

I'm coming back home

 

  (lagunya Michael Buble, dan gw berharap inilah yang dirasakan suami gw sekarang : pengen pulaaaaaaaang secepat-cepatnyah!!miss you,hun....  )

 

Monday, August 6, 2007

Enjoy 17 Agustus-an

Apa yang paling gw nikmati dari perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini? Keriaannya. Gak harus yang mewah, tapi yang penting meriah. Seperti lomba-lomba yang dilakukan antar warga (kalo di perumahan) atau antar karyawan (kalo dikantor). Ada kenikmatan tersendiri lho kalo menurut gw hehehe... Biarpun itu cuma balap karung, tarik tambang, sepak bola atau lomba-lomba lain yang kadang gak jelas tujuannya kecuali buat bersenang-senang saja. Dan memang itu muaranya kan? Bersenang-senang.

 

Untuk tahun ini, gw lumayan menikmati. Biasanya anak gw males disuruh berpartisipasi, eh ternyata malah sekarang suka cita banget buat ikut lomba sepak bola. Trus gw juga diajak ikutan bola voli. Tapi gw memilih sebagai pemain cadangan. Maksudnya, gw bakalan maen kalo bener-bener udah gak ada orang lagi hehehehe... Soalnya yang laen udah lumayan jago. Kebayang kalo gw masuk cuman ngrecokin. Bisa jadi enemy # 1 di Citra Gran huehehehe...

 

Minggu pagi nampang di lapangan voli, malam harinya ikutan tepok bulu alias bulu tangkis. Partai yang dilombakan untuk edisi 17 Agustusan kali ini (khusus ibu-ibu) adalah ganda, dan tidak antar eRTe karena pesertanya gak seimbang tiap eRTe. Misalnya eRTe gw cuman punya 4 pemain, sementara eRTe sebelah bisa lebih dari 6 pemain. Oleh karena itu diputuskan untuk diundi saja. Toh niat awal kegiatan ini untuk meningkatkan kebersamaan, jadi gak masalah toh kalo gw berpasangan dengan warga eRTe sebelah? Trus hampir semua pertandingan olah raga yang ada memakai sistem rally point. Biar cepet selesai.

 

Serunya lagi....karena niat bertanding lebih kepada bersenang-senang, jadi banyak ibu-ibu yang gak paham 100% aturan maen. Termasuk gw. Meneketehe soal posisi serve (ternyata genap di kanan, ganjil di kiri hihihi..). Berkali-kali para ibu (termasuk gw) nanya dulu ke wasit, ”Saya ya, Pak?” sebelom mukul si bulu ayam. Kadang terpaksa wasitnya yang bolak balik ngingetin soal posisi serve. Belom lagi kalo mukulnya salah kamar. Parahnya lagi, lawan salah kamar tetep aja gw tepok balik. Haiyaaah.......pantes gw gak jadi Susi Susanti hihihihi...

 

Celetukan-celetukan selama lomba juga seru. Baik yang didalam lapangan maupun yang diluar. Antar pemain kalo misalnya service over, yang merasa bukan giliran mukul ogah bener ngambilin kok-nya.”Giliran elu, nek...ngambil sendiri ah. Capek gw....”. Atau ketika makin malem, komentar antar pemain berubah jadi soal durasi, ”Yuk buruaaan ...biar cepet pulang kita..”. Jadi? Gak mikir menang atau kalah, bu??  Hehehehe...emang! Gw juga gak mikirin menang kalah.

 

Yang penting enjoy ajah..

 

Sunday, August 5, 2007

Bola di 17 Agustus-an


Gaya nomer 1 sebelom berangkat Lomba. Acara jam berapaa, hebohnya udah dari pagi pagi buta hehehe

Ceritanya, anak sulung gw ini emang hobi banget ama bola. Meskipun gw juga gak yakin dia mudheng bener apa enggak soal bola. Tapi yang penting dia antusias hehehe.. Yaah..sebagai orang tua yang baik, gw tetap harus menghargai semangatnya toh? Soalnya, buat gw masih ajaib aja ngeliat anak gw ini nonton vcd bola. Maksudnya rekaman pertandingan Chelsea, misalnya. Apa serunya coba??? Tapi buat dia sih asik banget ;-p. Nah, kemaren dia terpilih menjadi tim sepak bola RT usia 9-12 tahun dalam rangka 17 Agustus-an. Sayang, lawannya dari RT laen maen curang. Mreka punya pemain usia 14 tahunan. Kalah deh...:-(

Friday, August 3, 2007

Emil Jalan & Maen




Waktu nunggu giliran masuk ke dokter spesialis kulit (maklum, Emil kebanyakan problem sama kulitnya hehehe..), maen-maen dulu di playground yang disediakan RSIA Permata Cibubur. Kalo kedengeran Emil teriak " A'..A'.." maksudnya manggil "Kakak..kakak..". Emang dia kalo manggil "kakak", keluarnya "Aa'..." . Jadi bingung neh, anak gw anak Jawa apa Sunda yak? ;-p

Wednesday, August 1, 2007

2 Agustus 2001

Gongnya adalah 2 Agustus 2001
Selesai
Sudah

Pernahkah terlintas,
akan seperti apa
berasa?

Tak sekedipan matapun terbenam dalam pikirku
Ataukah justru karena tak tersadar?
Betapa adanya dirinya adalah mutlak kebahagiaan diriku?

Benar
Semua adalah kebenaranku

Dan gongnya adalah 2 Agustus 2001
Ketika kebahagiaan sejati terenggut pada kata : m a t i

(:: I Miss You, Mom! :: Cibubur, June 5, 2007, 11:15 PM)

Sunday, July 29, 2007

Jatuh Lagi

Hari Kamis yang lalu (26/7/07), gw sampai rumah dengan suka cita. Bukan karena gajian (tgl 26,boo..) tapi karena si Emil udah mulai mau jalan. Horeee...!!  Selama ini kalo jalan masih suka dikerjain pengasuhnya. Curi-curi kesempatan lah. Soalnya kalo Emil sadar dia gak ada yang megangin yaa mulai merangkak lagi. Biarpun di jalan beraspal juga, dia gak peduli. Cuman merangkaknya model kepiting gitu. Pake telapak kaki & telapak tangan (gak pake dengkul) hehehehe... Nah kemarin itu dia sudah bisa jalan lumayan panjang. Sudah bisa mengendalikan langkah kakinya. Kalo mau jatoh ya udah bisa memperkirakan sendiri. Jadi gak langsung ”brukk!”. Ibaratnya pesawat, udah bisa landing dengan smooth lah hehehe. Singkat kata, koordinasi otaknya udah ada untuk berjalan.

 

Kabar gembira yang segera gw sampai-in ke suami gw itu ternyata berlanjut dengan kepanikan. Selepas maghrib, gw makan malam sendiri. Maklum, boo..masih pengen kurus. Jadi kalo makan malam gak boleh terlalu malam hehehe... Sedangkan si Ani pengasuh Emil menyiram tanaman di halaman depan. Emil sendiri duduk di stroller-nya. Menurut Ani sih, dia sudah kunci roda depannya. Tapi ditengah-tengah gw menyantap makanan, tiba-tiba terdengar suara tangis Emil yang luar biasa kencang. Wah..insting gw menyebutkan, pasti ada yang salah neh.... Langsung gw pergi kedepan dan benar adanya stroller Emil jatuh ke lantai yang dibawah teras rumah. Gak tinggi sih, tapi lumayan juga. Posisi jatuh Emil yang gw gak tahu seperti apa. Waktu gw ambil si Ani sudah menegakkan kembali posisi stroller.

 

Segera gw ambil Emil yang masih terikat di stroller. Gw gendong masuk kedalam rumah. Dan ketika berada dibawah cahaya lampu...masyaAllah! Mulutnya sudah penuh dengan darah. Gw seketika langsung panik. Tapi akal sehat gw mengatakan,”Jangan panik! Gak ada siapa-siapa neh...Lo harus kuat! Jangan panik!”.

 

Tiba-tiba si Ian datang menghampiri. Maksudnya mungkin mau ikut menenangkan. Tapi yang tidak dia duga adalah kondisi adiknya yang mengeluarkan darah. ”Emil kenapa???????” Huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....” dan pecahlah tangisnya. Lebih kenceng dibanding adiknya. Hadduuuuuuhhh...kebayang gak sih lo?? Menghadapi 2 tangisan begitu? Mana gw masih sibuk menenangkan pikiran supaya jangan panik. Don’t know what to do..

 

Si Ani kelihatan sekali merasa bersalah ketika melihat kondisi Emil. Gw sempet telpon tetangga gw, Mbak Elly, untuk menanyakan penanganan seperti apa yang musti gw lakukan. Setelah Emil dibersihkan & digantiin baju tidur, gw sempat melihat ada sesuatu di langit-langit mulutnya. Langsung deh gw memutuskan,”Gw harus ke rumah sakit!”. Segera telpon Mbak Elly untuk minta tolong diantarkan ke RSIA Permata Cibubur.

 

Sebenarnya sewaktu masuk mobil Mbak Elly, Emil udah tenang. Udah mulai ngoceh-ngoceh lagi. Tapi gw merasa harus memastikan kondisinya. Daripada daripada toh? Pas masuk UGD dan diperiksa memang sempat meraung-raung lagi. Mungkin karena masih kesakitan kalo dipegang. Hasil observasi dokter jaga, rupanya ada gusi (yang didekat langit-langit mulut) yang robek/luka. Makanya keluar banyak darah. Mungkin terantuk giginya. Sementara di dagunya ada sedikit luka gores. Agak bengkak sih. Tapi kata dokter dikasih obat merah juga udah cukup. Untuk gusi-nya, sebenarnya sih gak papa. Toh misalnya kita cabut gigi, didiemin juga sembuh sendiri. Cuman dokternya khawatir akan timbulnya infeksi. Jadi Emil diberi antibiotik. Diperiksa kepala, juga gak ada benjol-benjol. Mungkin karena kanan kiri stroller-nya ada penahan jadi aman deh kepalanya.

 

Sepanjang perjalanan pulang, Emil udah terkantuk-kantuk. Menjelang sampai rumah dia tertidur pulas. Phewww........rasanya gw masih belom menapakkan kaki. Apa yang gw alami seperti antara sadar dan tiada. Gak percaya tapi memang benar-benar terjadi. Semua tentang anak, memang tidak mudah dihadapi. Khususnya yang menyangkut kesehatan dan keselamatan. Ini belom lagi ditambah omelan suami. Padahal gw juga udah berusaha menyelesaikan semuanya dengan baik dan tenang. Kalo dipermasalahkan kenapa bisa jatoh...wwaahh...panjang suranjang perdebatannya.  But as a mother, I did what I had to do.