Wednesday, August 13, 2008

Ku Memutuskan

Gw adalah orang yang tidak terlalu menyukai perubahan yang sifatnya drastis. Konservatif. Tapi gw rasa sebagian besar orang ketika sudah menemukan comfort zone, akan susah untuk melangkah keluar menghadapi ketidakpastian. Tapi bukan berarti gw tidak pernah mengambil keputusan besar dan penting dalam hidup gw. Mengakhiri pernikahan, berhenti menyanyi, hijrah ke Jakarta dan menikah kembali dengan konsekuensi perbedaan yang besar (agama dan usia). Tidak mudah, berdampak besar pada banyak hal, tapi alhamdulillah gw berhasil melewatinya. Paling tidak, gw bertahan dan tidak melarikan diri dari apa yang sudah gw putuskan sendiri.

Sekarang, gw juga harus mengambil keputusan. Perusahaan tempat gw bekerja sudah menyatakan akan memindahkan kantor pusatnya ke Makassar. Sebenernya lebih kepada keputusan politis sih. Karena posisi perusahaan gw yang sedang diselamatkan oleh pemerintah melalui suntikan dana. Jadi mungkin my new big boss is trying to be a nice boy to Mr. President. Salah satunya dengan menunjukkan langkah nyata memperbaiki kondisi perusahaan yaitu memindahkan kantor pusat ke Makassar. Alasannya untuk mendekatkan diri pada pasar yang selama ini sudah membesarkan perusahaan, yaitu wilayah Indonesia Tengah dan Timur. Sebagai informasi, perusahaan gw memang lebih menuai untung di wilayah tersebut dibanding wilayah Barat.

Keputusan memindahkan kantor pusat dikombinasikan pula dengan upaya merestrukturisasi sumber daya manusia yang ada. Perbandingan ideal antara alat produksi dengan manusianya adalah 1 : 50. Sedangkan di perusahaan gw yang terjadi adalah 1 : 100. Jangan tanya kenapa itu bisa terjadi. Banyak hal terjadi di rezim-rezim sebelum gw masuk perusahaan. Jaman jahiliyah dimana KKN menjadi sebuah sistem yang merajai seluruh infrastruktur di Indonesia. Dan ketika krisis ekonomi menyerang serta bisnis penerbangan mengalami perkembangan sesuai tuntutan jaman, maka yang tersisa di perusahaan ini adalah kerusakan yang parah. Termasuk jumlah manusia yang luar biasa banyak sementara alat produksi makin mengecil jumlahnya. Apalagi mental manusianya juga masih terkungkung dalam paradigma lama serta budaya “pegawai pemerintah” yang membuat mereka lamban menyikapi perkembangan.

Jadi, perusahaan diharuskan mengurangi karyawan sebanyak 1309 orang. Polanya adalah melalui pendaftaran sukarela (pensiun dini). Kompensasinya lumayan meskipun gak bombastis. Tapi ada peluang ditolak jika perusahaan menganggap masih memerlukan kehadiran mereka untuk memajukan perusahaan. Jika jumlah pendaftar sukarela tidak memenuhi kuota, maka akan dilakukan pola penunjukkan.

Bagaimana dengan gw? Gw sebenernya gak ada masalah dengan fokus bisnis perusahaan yang berubah. Lebih fokus ke wilayah Indonesia Tengah dan Timur Indonesia berarti lebih banyak melayani penerbangan pesawat kecil dan perintis. Masalah gw hanyalah kepindahan ke Makassar. Suami dan 2 anak adalah pertimbangan utama gw. Kepindahan ini juga tidak menyisakan kantor penghubung di Jakarta. Gw gak mau bertahan di Kantor Perwakilan Jakarta yang akan mengalami penurunan level. Soalnya tidak banyak yang diurusi. Jadi kalo toh gw minta tempat disitu juga gak akan membuat gw menjalani karir yang lebih bagus.

So? Gw memutuskan untuk mendaftar program pensiun dini saja. Berapa yang gw peroleh? Gak tahu. Soalnya belum diluncurkan secara resmi. Bagaimana setelah itu? Gw juga belum tahu. Pastinya sih gw tetep mencari pekerjaan. Karena pengalaman Nyokap gw  sangat membekas. Ketika ditinggal mati Bokap, dia dalam posisi tanpa pekerjaan tetap. Alangkah bingungnya dia kala itu. Fisiknya lemah, jadi gak bisa kerja kasar. Tapi peluang kerja juga gak semudah yang dibayangkan. Itulah kenapa gw harus memiliki pekerjaan tetap. Just be prepare toh? Tapi jangan didoain yaa…hehehe..

Sedih rasanya. Hari-hari belakangan ini di kantor suasananya mulai muram. Tidak hanya karena harus memikirkan untuk mencari pekerjaan lain, tapi juga perpisahan dengan orang-orang yang sudah kita kenal sekian lama. Apalagi jika mereka sudah bekerja belasan atau puluhan tahun. Teman-teman sekerja tentunya sudah serasa sodara sendiri. Belum lagi memikirkan nasib para office boy, messenger, dan mereka yang memiliki keterbatasan dari sisi ketrampilan pendidikan maupun usia. Pasti berat untuk memperoleh pekerjaan baru. Padahal keluarganya terbiasa mengandalkan dia sebagai tulang punggung. Kasihan kan…..

Dan belum lagi bangsanya tukang jualan VCD bajakan, tukang jualan kue, tukang jualan baju, tukang pijit, dan tukang-tukang lain yang selama ini leluasa melayani pelanggan setia di kantor gw. Bingung? Hehehe…kantor gw ini memang baik hati. Hidupnya susah pun masih memberikan kesempatan bagi orang-orang seperti mereka untuk mencari rejeki. Mungkin hal-hal begini juga yang gw kangenin kalo udah gak ngantor lagi disini…….

*sediiiiiiih……..*

23 comments:

  1. Kalau minta pindah ke Garuda bisa gak...? Tapi enakan pensiun dini deh, trus bisnis sendiri, wiraswasta gitu. Anyway...Good luck.

    ReplyDelete
  2. bukannya gak berempati, tapi.. Welcome to the club :))

    ReplyDelete
  3. Pikkk... dikau masih muda, smart dan talented, maju teruuuuuuuuusss.... a new job is waiting for you!!!

    ReplyDelete
  4. this...menampar me so much...just like me n my mom...nganggur...menakutkaannn...hiii syeremm,,,aku sok mben py????

    ReplyDelete
  5. program pindah ke Makassar akhirnya jadi juga yah. Jamannya gue di DQ udah sempet gue pegang itu program, tapi abis itu ga pernah kedengeran lagi bunyinya. Kapan rencanany dipindahkan?
    btw, jangan khawatir Sil.. lo pasti menemukan jalan keluar terbaik buat elo dan keluarga. Mungkin kejadian ini bisa membuat lo menemukan potensi lo yang sebenernya.
    kusjes...

    ReplyDelete
  6. setuujjuuuuuu............................................ ikut berdoa dari jauuuhhh....

    ReplyDelete
  7. eh, maksudku setuju dengan Haley, kamu muda pinter, talented, ayu, berpengalaman dan banyak koneksi.... banyak pekerjaan keren-keren menunggumu...

    ReplyDelete
  8. yang cockpit crew memang diupayakan untuk dialihkan kesana dengan pola company to company. matur nuwun doanyaaaa ...:-)

    ReplyDelete
  9. hehehe...gak ada yang perlu diberi empati. i'll be just fine. coz i have you, right?? ;-p

    ReplyDelete
  10. *terharuw*..nuwun, buw....doanya wae...amiin! :-)

    ReplyDelete
  11. piye apane? dirimu kan punya usaha ..tinggal diteruskan hehehe

    ReplyDelete
  12. Ado Sil br tau aku soal ini, wah sedih dunk jadinya....bener kata yg laen, cari kerja di tmp baru jeng khan dikau masih muda

    ReplyDelete
  13. Yang lagi kebingungan bukan cuma elo kok Sil :) Kita bahkan sampe skrg blm bisa memutuskan...

    ReplyDelete
  14. wealahhh...bener2 bejo aku masi bisa dpt diskon kmrn, didoakan yg terbaik ya bu..

    ReplyDelete
  15. dari jaman tanri abeng emang blue print-nya dah musti ngantor di upg,buw..gw juga sempet ikutan rapat soal ini waktu masih di cm. tapi yang ini diluar nalar kita sebagai pegawei biasa.udah urusan petinggi yang bisa jadi udah dipolitisasi. tgl 1 sept mz-1 udah ngantor disono. segera diikuti direksi dan jajaran terkait. tengkiyuu yaaa...wish me luck! :-*

    ReplyDelete
  16. hehehehe...pengennya sih begitu....dongakne ya,buw...thx.

    ReplyDelete
  17. makasih, jeng...doain aja yaaaa...:-)

    ReplyDelete
  18. gw gak bingung,na...pan judulnya gw dah memutuskan. tapi tetep ada perasaan sedih. after all these years gitu loh...:-)

    ReplyDelete
  19. hehehehe.....amiin...nuwun yaa,buw..

    ReplyDelete
  20. Pindah ke Makasar?, wuih garing juga yak. Bisa dirancuinin nggak direksi nya utk pindah ke Bali??... hehehe. Komentarku sama kayak Arin, bukannya gak berempati.. Welcome to the club. Ternyata diluar sana lebih menjanjikan Sil. Sedih??.. ya pastinya sedih.. , khusus nya meninggalkan para OB & messenger maupun para satpam. Memang bener Sil, itu Perusahaan Baik & pengertian banget.... sehingga sanking baiknya kita jadi merasa gulity....

    ReplyDelete
  21. Aku idem karo mbak Haley jg deeh.....all the best 4u..

    ReplyDelete
  22. hahaha...selama suami dan anak-anak masih di cibubur yaa saya gak mau pindah kemanapun even ke bali...;-p. i just feel sad, that's all...:-)

    ReplyDelete