12 Years Old

Sudah 12 tahun…

 

Gak berasa ya? My lil baby boy sudah berusia 12 tahun. Usia yang menurut gw merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju remaja. Masa yang sewaktu dulu gw didalamnya merasakan tidak nyaman. Dianggap anak-anak lagi, bukan. Dianggap anak gede, belum. Serba tanggung lah.

 

Makin tinggi, makin kurus, makin banyak akal (kebanyakan buat nakal-nakalan),…tapi belom makin dewasa . Duuh…. Kadang ingin menyerah, tapi ini adalah amanah. Kadang gw pengen menegakkan prinsip-prinsip yang gw anut selama ini, tapi akhirnya gw turunkan demi menjaga kesadaran gw bahwa “anakmu bukanlah anakmu”. Apa yang gw inginkan, bukan selalu yang dia inginkan. Apa yang gw pernah alami, bukan berarti dia harus mengalami juga. Masa kecil gw penuh dengan upaya-upaya mengejar prestasi sekolah. Dari juara kelas sampai pelajar teladan. Tapi melihat anak gw ini, gw gak mau memaksanya menjadi gw diwaktu kecil. Gw selalu menekankan bahwa predikat juara bukan segalanya. Tapi semangat belajar dan mau maju, itu yang paling utama.

 

Jadi kadang gw lebih banyak membiarkan semua berjalan seperti air, mengalir saja.

 

Hanya saja, aliran itu gw jaga dengan mencoba memberi pijakan yang lebih kuat dalam beragama. Kecerewetan gw kalo ngingetin waktu sholat, gw tambah dengan memilihkan sekolah berbasis agama untuk dia sampai es em pe (InsyaAllah…) dan memberi les tambahan mengaji. Yaah….upaya minimal sih. Wong dia lihat mak-nya lagi sholat malah ditungguin demi menyampaikan permintaannya yang gak penting. Bukannya segera pergi wudhu dan ikut sholat juga. Hhhhh….ketik C spasi D …

 

Belum lagi kejadian seperti pagi ini. Ada telpon dari tempat dia les Kumon. Katanya sudah 2 kali dalam seminggu ini dia absen. What????. Selama ini kalo pas jadwal les dia tetep pergi. Emang kemana dia? Kebohongan seperti ini yang gw paling gak suka!

 

Apa karena dia laki-laki dan gw perempuan?

 

Gak tahu juga. Dulu waktu kecil gw juga gak ada masalah dengan kakak-kakak gw yang laki-laki semua. Atau mungkin karena dulu peran nyokap gw yang sangat luar biasa sehingga membuat gw bertiga satu visi dalam mengarungi hidup? Bisa jadi (Berarti gw yang parah dong sebagai ibu? Huuu huuu huu....) Well, meskipun dalam perkembangannya yaa tetep,  gw adalah gw. Kakak-kakak gw ya tetep pribadi-pribadi yang berbeda satu dengan yang lain. Semua punya impian sendiri-sendiri. There’s nothing we can do but supporting each other.

 

Yaah…menjadi seperti Mamah adalah tidak mungkin. Anak gw kan bukan gw. Dan gw bukan Mamah gw. So…mohon doa dan dukungannya saja yah? Semoga hamba Allah ini diberi kekuatan dan kemampuan dalam membesarkan anak sehingga kelak menjadi anak yang sholeh dan berguna bagi masyarakat. Amiin.

 

Selamat Ulang Tahun, Anakku Ian..

21 Februari 2008

Mommy Loves You...