Pagi ini baca detik.com dikejutkan dengan berita anak usia 3 tahun yang mati tertimpa rak sewaktu ikut orangtuanya berbelanja di Carrefour Mangga Dua Square. Beritanya sih hari Minggu (8/4-07) lalu kayaknya. Tapi karena kesibukan gw kemaren, jadi gak sempet-sempet baca berita dan baru bisa hari ini (ngeles.com…hehehe..). Buat yang belum baca, bisa klik disini.
Selama ini gw termasuk emak yang luar biasa cerewet kalo sama anak. Apalagi yang namanya pergi ke tempat umum. Sedikit saja anak gw menghilang dari pandangan, gw bisa langsung marah-marah dan mengomel panjang pendek. Bukannya kenapa-kenapa, boo…yang namanya anak-anak, dimana nalarnya masih belom 100% jalan, apapun bisa terjadi. Ketakutan gw selama ini yaa kalo dia hilang, misalnya. Kesasar atau paling buruk diculik. Dua-duanya tetep jadi masalah besar sih buat gw. Trus juga kalo ke toilet. Beberapa kali gw pesenin, kalo ada laki-laki dewasa yang berbuat aneh ke dia, segera lari keluar. Gini hare, boo…pelecehan seksual terhadap anak-anak bisa terjadi dalam bentuk apa aja. Bahkan ketika sang anak belum sempat menyadarinya bahwa itu pelecehan seksual.
Paranoid? Yeah..I think I’m paranoid. Tapi melihat gilanya perkembangan dunia ini dari sisi moralitas dan apapun, gw memilih untuk menjadi paranoid demi anak-anak gw. Dan ketika membaca berita di detik.com itu, gw jadi lebih sadar lagi bahwa hal sepele seperti kejatuhan rak pun menjadi hal yang wajib kita waspadai sebagai orang tua. Benar yang dikatakan disitu bahwa terkadang orang tua sibuk membanding-bandingkan harga ataupun melihat isi kandungan dalam produk yang akan kita beli. Akibatnya, pengawasan terhadap anak kita menjadi sedikit terabaikan. Lalu tiba-tiba saja hal buruk terjadi menimpa anak kita.
Sebelnya lagi, pihak Carrefour terkesan lepas tangan. Padahal, buat yang bekerja dibidang jasa/pelayanan pasti setuju, kalo terjadi insiden atau kecelakaan yang terkait dengan pelayanan perusahaan maka sudah wajib hukumnya untuk melakukan serangkaian hal kepada pihak korban. Selain menunjukkan simpati, tentunya juga bentuk permohonan maaf dari perusahaan karena telah melakukan kesalahan/kelalaian. Ini malah kesannya gak mau disalahin. Coba deh, mana ada bocah umur 3 tahun sanggup mendorong atau menarik rak besi setinggi paling tidak 2 meter dan menimpa dirinya sendiri? Ini artinya, pihak pengelola juga enggak memperhatikan keamanan dalam perusahaannya. Bagaimana kita bisa nyaman berbelanja kalo yang ada malah was-was?
Jadi, saudara-saudara…waspadalah (..bukan Sergap!-nye RCTI yee..hehehe). Kalo pergi ke tempat umum dan membawa anak-anak kecil, apapun bisa terjadi. Jangan sampai meleng sedikitpun daripada menyesal dikemudian hari hehe....Setuju kan?
Gw dah baca beritanya..sedih buat keluarganya, sebel banget buat carrefour. Yang jatoh itu bukan cuma barang kecil, rak setinggi 5 meter gitu loh! kita aja yang orang dewasa bakal susah bikin rak itu jatoh, apalagi anak umur 3 taon. itu perusahaan kemana otaknya sih? (hatinya emang udah ga ada). Kalo yang kayak gitu emang pantes dituntut pertanggung jawabannya.
ReplyDeleteDuh ngeri deh Vie
ReplyDeletesetuju, di!!...gw juga sebel banget karena perusahaan itu kayaknya cuman mau untuk. tapi gak ada tanggung jawab kemanusiaannya :-l
ReplyDeletesama, jul...semua yang punya anak kecil pasti ngeri...:-(
ReplyDeletewadooooh tugas baby sitting tante makin berat ni...
ReplyDeletekok tugas tante? bukannya tugas ibu? :-))
ReplyDeletetante ini kalo jalan2 disuruh momong terus, para maks (jamak) pada kalapS...C spasi D..
ReplyDelete